Tentangku

Kamis, 04 Oktober 2018

Filsafat dalam Pendidikan





Dalam dunia pendidikan kita memiliki banyak tokoh pahlawan yang mengabdikan dirinya untuk berusaha mensejahterakan kehidupan pendidikan di indonesia. Salah satunya tokoh pendidikan yang kita kenal selama ini adalah Ki Hajar Dewantara. Beliau merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan di Indonesia yang juga seorang pelopor dalam kehidupan pendidikan di Indonesia.
Oleh sebab itulah ia mendirikan “Taman Siswa” di daerah Yogyakarta.  Ia memiliki anggapan bahwa pendidikan bisa dilaksanakan dengan tidak harus  berada di dalam kelas namun bisa terlaksanakan di alam terbuka sekalipun. Karenanya konsep taman siswa yang dibangunnya memiliki konsep seperti itu.
Seperti halnya dalam sistem pendidikan di negara Firlandia yang dikenal dengan sistem pendidikan terbaik yang meraih peringkat pertama di dunia pendidikan. Konsep-konsep dan ilmu pendidikan di negara Firlandia menganut ajaran Ki Hajar Dewantra. Tidak seperti sistem pendidikan di Indonesia, jika profesor biasa ditempatkan di perguruan tinggi , namun di negara Firlandia ini profesor banyak ditempatkan di taman kanak-kanak dan juga sekolah dasar.
Pada zaman dulu banyak negara tetangga kita yang menuntut ilmu ke Indoneia untuk menimpa ilmu mereka. Sebagai contoh Negara Malaysia. Dari yang sudah dipaparkan teman-teman saya yang sudah pernah melakukan praktek mengajar atau sering kita kenal sebagai PPL ke malaysia menyatakan bahwa banyak dari mereka mengatakan sitem kurikulum di Malaysia tidak cenderung sulit bahkan mudah. Pembelajarannya lebih santai dan menyenangkan. Namun berbeda dengan anggapan mahasiswa dari perguruan tinggi di Malaysia yang melaksanakan praktek mengajar di Indonesia. Mereka beraggapan bahawa sistem pendidikan di Indonesia lebih berat dibanding dengan negaranya. Baik dalam segi kurikulum, materi, model atau metode pembelajarannya karena di Indonesia dituntut untuk banyak berfikir.
Seperti yang saya kutip dari penjelasan Moh. Aniq Kbh dosen Filsafat Pendidikan saya, metode pembelajaran yang cocok untuk Indonesia  yaitu menggunakan metode cerita. Oleh sebabnya di Indonesia banyak terlahir berbagai jenis cerita, misalnya saja cerita fabel, cerita rakyat, dongeng, dan lain sebagainya.
Ada salah satu buku Ki Hajar Dewantara yang berisi tentang pendidikan nasional, politik pendidikan, pendidian kanak-kanak, pendidikan kesenian, pendidikan keluarga, ilmu jiwa (psikologi), ilmu adab (moral), dan bahasa. Dalam bukunya salah satunya menyatakan tentang pendidikan nasional. Pendidikan nasional dapat diartikan sebagai kesadaran berpendidikan nasional. Kesadaran berpendidikan nasional lahir dari rasa kemerdekaan. Rasa kemerdekaan bagi kalangan normatif adalah kebebasan. Artinya  Kemerdekaan yaitu mengetahui batasan atau memahami batasan. Pendidikan lahir dari rasa kemerdekaan.
Uniknya Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa Kemerdekaan terdiri dari 3 Hal yakni :
1)      Berdiri sendiri /Independents.
2)      Tidak tergantung dengan orang lain.(tidak menggantungkan)
3)      Dapat mengatur dirinya sendiri

_________________________________________________________________________________
Sumber :
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
isna zulfa (15120265)
Amalia Ayu Lestari (15120065) 
Ika sofiana 15120299
Nofiana Ulfa (15120055)
Yulanta Ilham amalia (15120276)
Anita Tri Yuniarti (15120247)
Afif Zaenal (15120096)
Azzah nurlaela (15120245)
Suci Yulianti Lestari (15120379)
Feby Rohma Awalia (15120093)
Angilia Herli Lutfiyani (15120088)
Risha Ardhanty (15120079)
Sri Kartika asih ( 15120388 )
Bayu kurniawan (15120057)
Abu Rizal Bakri (15120482)
Muhammad khoirul ulum 15120248
Nida Nur Fauziyyah (15120094)
Ika Arum Pujiastuti (15120268)
Dita Ihsaniah Putri (15120069)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar