Dalam dunia
pendidikan kita memiliki banyak tokoh pahlawan yang mengabdikan dirinya untuk
berusaha mensejahterakan kehidupan pendidikan di indonesia. Salah satunya tokoh
pendidikan yang kita kenal selama ini adalah Ki Hajar Dewantara. Beliau merupakan
tokoh pergerakan kemerdekaan di Indonesia yang juga seorang pelopor dalam
kehidupan pendidikan di Indonesia.
Oleh sebab
itulah ia mendirikan “Taman Siswa” di daerah Yogyakarta. Ia memiliki anggapan bahwa pendidikan bisa
dilaksanakan dengan tidak harus berada di dalam kelas namun bisa terlaksanakan
di alam terbuka sekalipun. Karenanya konsep taman siswa yang dibangunnya
memiliki konsep seperti itu.
Seperti
halnya dalam sistem pendidikan di negara Firlandia yang dikenal dengan sistem
pendidikan terbaik yang meraih peringkat pertama di dunia pendidikan. Konsep-konsep
dan ilmu pendidikan di negara Firlandia menganut ajaran Ki Hajar Dewantra.
Tidak seperti sistem pendidikan di Indonesia, jika profesor biasa ditempatkan
di perguruan tinggi , namun di negara Firlandia ini profesor banyak ditempatkan
di taman kanak-kanak dan juga sekolah dasar.
Pada zaman
dulu banyak negara tetangga kita yang menuntut ilmu ke Indoneia untuk menimpa
ilmu mereka. Sebagai contoh Negara Malaysia. Dari yang sudah dipaparkan teman-teman saya yang sudah pernah melakukan praktek mengajar atau sering kita
kenal sebagai PPL ke malaysia menyatakan bahwa banyak dari mereka mengatakan sitem
kurikulum di Malaysia tidak cenderung sulit bahkan mudah. Pembelajarannya lebih
santai dan menyenangkan. Namun berbeda dengan anggapan mahasiswa dari perguruan
tinggi di Malaysia yang melaksanakan praktek mengajar di Indonesia. Mereka beraggapan
bahawa sistem pendidikan di Indonesia lebih berat dibanding dengan negaranya. Baik
dalam segi kurikulum, materi, model atau metode pembelajarannya karena di
Indonesia dituntut untuk banyak berfikir.
Seperti
yang saya kutip dari penjelasan Moh. Aniq Kbh dosen Filsafat Pendidikan saya,
metode pembelajaran yang cocok untuk Indonesia yaitu menggunakan metode cerita. Oleh sebabnya
di Indonesia banyak terlahir berbagai jenis cerita, misalnya saja cerita fabel,
cerita rakyat, dongeng, dan lain sebagainya.
Ada salah
satu buku Ki Hajar Dewantara yang berisi tentang pendidikan nasional, politik
pendidikan, pendidian kanak-kanak, pendidikan kesenian, pendidikan keluarga,
ilmu jiwa (psikologi), ilmu adab (moral), dan bahasa. Dalam bukunya salah
satunya menyatakan tentang pendidikan nasional. Pendidikan nasional dapat
diartikan sebagai kesadaran berpendidikan nasional. Kesadaran berpendidikan
nasional lahir dari rasa kemerdekaan. Rasa kemerdekaan bagi kalangan normatif
adalah kebebasan. Artinya Kemerdekaan
yaitu mengetahui batasan atau memahami batasan. Pendidikan lahir dari rasa
kemerdekaan.
Uniknya Ki
Hajar Dewantara menyatakan bahwa Kemerdekaan terdiri dari 3 Hal yakni :
1) Berdiri sendiri /Independents.
2) Tidak tergantung dengan orang lain.(tidak
menggantungkan)
3) Dapat mengatur dirinya sendiri
_________________________________________________________________________________
Sumber :
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
isna zulfa (15120265)
Amalia Ayu Lestari (15120065)
Ika sofiana 15120299
Nofiana Ulfa (15120055)
Yulanta Ilham amalia (15120276)
Anita Tri Yuniarti (15120247)
Afif Zaenal (15120096)
Azzah nurlaela (15120245)
Suci Yulianti Lestari (15120379)
Feby Rohma Awalia (15120093)
Angilia Herli Lutfiyani (15120088)
Risha Ardhanty (15120079)
Sri Kartika asih ( 15120388 )
Bayu kurniawan (15120057)
Abu Rizal Bakri (15120482)
Muhammad khoirul ulum 15120248
Nida Nur Fauziyyah (15120094)
Ika Arum Pujiastuti (15120268)
Dita Ihsaniah Putri (15120069)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar